Rabu, 24 Oktober 2012

E-COMMERCE


A. Definisi E-Commerce.E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapatmelakukan Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan) .
Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit. dimana e-commerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. cara pembayarannya: melalui transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit Sedangkan, E-Bisnis mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas. area bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah melalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet. dengan begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan efisiensi. cara pembayarannya yaitu dengan melaui pembayaran digital secara E-Gold dan sudah di akui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online.
Pada umumnya pengunjung Website dapat melihat barang atau produk yang dijual secara online (24 jam sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan pihak penjual atau pemilik website yang dilakukan melalui email.
Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan browser yang mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet Explorer dan Netscape Navigator. Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.
Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
3. Secar otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.
Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui E-Commerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih murah.
2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya.
3. Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer elektronik/pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.
4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.
B. Contoh E-Commerce.
Banyak sekali yang dapat kita lakukan melalui E-Commerce yaitu :
1. Pembelian buku melalui online.
2. Pembelian elektronik melalui online.
3. Pembelian kendaraan melalui online.
4. Pembelian pakaian melalui online, dll.
C. Dampak Positif dan Negatif E-Commerce.Didalam dunia E-Commerce pasti terdapat dampak positif dan negativenya.
Dampak positifnya, yaitu :
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Dampak negativenya, yaitu :
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
Umumnya orang berfikir e-commerce adalah online shopping belanja/membeli
barang melalui Web.Terus terang Web shopping / online shopping sebetulnya hanya
sebagian kecil sekali dari belantara e-commerce. Web shopping yang termasuk di
dalamnya transaksi online stok, men-download software langsung dari web sebetulnya
menghubungkan bisnis ke konsumen ini hanya  sekitar 20% dari  total e-commerce,
sedang sebagian besar sebetulnya lebih banyak berupa hubungan dagang bisnis ke bisnis
yang memudahkan proses pembelian antar  perusahaan-perusahaan. Banyak orang
berharap supaya dimungkinkan terjadinya transaksi mikro yang memungkinkan orang
membayar dalam bentuk recehan beberapa ribu / ratus rupiah  untuk mengakses content
atau game di Internet.
Transaksi yang sangat hot di e-commerce untuk barang-barang dagangan di
Internet maupun melalui media elektronik lainnya, menurut Simba Information
http://www.simbanet.com/ yang merupakan best seller adalah produk komputer, produk
konsumer, buku dan majalah, musik dan produk entertainment (audio, video, TV).
Dari berbagai statistik yang ada tampaknya e-commerce akan semakin marak, terutama di
amerika serikat tentunya. International Data Corporation  http://www.idc.com/
memprojeksikan bahwa 46 juta orang amerika akan membeli melalui e-commerce
berbagai barang senilai US$ 16 juta  di tahun 2001, dan US$54 juta di tahun 2002.
Forrester Research http://www.forrester.com/ memprediksikan sales e-commerce sekitar
US$7 juta di tahun 2000. Untuk jangka panjang, Morgan Stanley Dean Witter
http://www.deanwitter.com/ meng-estimasikan penjualan melalui e-commerce pada tahun
2005 antara US$21 juta s/d US$115 juta.
Tentunya bagi Indonesia yang jumlah pengguna Internet-nya masih sedikit belum
sebanyak US, kecuali kalau WARNET-WARNET makin marak. Strategi e-commerce
akan menjadi lain  tampaknya yang menjadi  hot sekarang ini justru situs-situs berita,
seperti kompas.com, detik.com. Sebuah  permulaan yang baik untuk membangun
community  yang bukan mustahil berlanjut ke focus groups dan e-commerce bisnis ke
bisnis. President Clinton barangkali cukup nekad dengan mengajukan Internet Tax
Freedom Act  http://www.house.gov/chriscox/nettax/frmain.htm yang ternyata sangat di
setujui oleh Senat Amerika Serikat, undang-undang ini melarang semua negara bagian
dan lokal di Amerika untuk memajak informasi & perdagangan melalui Internet.
Artinya bangsa Amerika Serikat telah menset Internet sebagai Internet Trade Free Zone,
sebuah ide yang cukup gila barangkali  tapi akan sangat effektif bagi para produsen
barang / informasi karena usaha eksport  yang mendatangkan banyak devisa ke negara
menjadi sangat baik sekali. Logikanya sederhana sekali  orang akan berlomba-lomba
untuk membeli barang ke negara lain yang harganya lebih murah. Bagaimana dengan
Indonesia? tampaknya akan menjadi tantangan yang cukup serius bagi orang-orang pajak
di Indonesia karena transaksi-transaksi yang bersifat intangible melalui Internet sangat
sulit di deteksi, semakin hari semakin banyak transaksi jenis ini terjadi di Internet. E-
Commerce yang melibatkan pemindahan barang cukup mudah di deteksi di pelabuhan
atau bandar udara sehingga dapat di deteksi oleh beacukai  / custom selain itu rasanya
sulit. Tampaknya banyak orang di Indonesia yang belum sadar bahwa negara tempat kita
berdiri sangat banyak menjanjikan hal-hal yang diminati oleh bangsa lain, apakah itu
kekayaan alam-nya, sosial, budaya dll. Contohnya apakah ada yang pernah berfikir
bahwa harga kepompong kupu-kupu adalah US$7 / buah-nya? Pak Anshori dari UNILA
http://www.unila.ac.id ternyata sangat jeli melihat hal ini. Masih banyak lagi hal-hal lain
yang menarik yang hanya mungkin dilakukan oleh orang Indonesia di Internet. Di media
massa cukup banyak berita tentang pembobolan  sistem keamanan Internet, akan tetapi
umumnya vendor dan analis komputer berargumentasi bahwa transaksi di Internet jauh
lebih aman daripada di dunia  biasa. Sebenarnya sebagian  besar dari pencurian kartu
kredit terjadi di sebabkan oleh pegawai sales yang menghandle nomor kartu kredit
tersebut. Sistem e-commerce sebetulnya menghilangkan keinginan mencuri tadi dengan
cara meng-enkripsi nomor kartu kredit tersebut di server perusahaan. Untuk merchants, e-
commerce juga merupakan cara yang aman untuk membuka toko karena meminimalkan
kemungkinan di jarah, di bakar atau kebanjiran. Hal yang paling berat adalah meyakinkan
para pembeli bahwa e-commerce adalah aman untuk mereka.
Umumnya pengguna kartu kredit tidak terlalu mempercayai-nya, tapi para pakar e-
commerce mengatakan bahwa transaksi e-commerce jauh lebih aman daripada pembelian kartu kredit biasa. Setiap kali anda membayar menggunakan kartu kredit di toko, di
restaurant, di glodok, di mangga dua atau melalui telepon 800 setiap kali anda membuang
resi pembelian kartu kredit  anda sebetulnya telah membuka informasi kartu kredit
tersebut untuk dicuri. Sejak versi 2.0 dari  Netscape Navigator dan Microsoft Internet
Explorer, transaksi dapat di enkripsi menggunakan Secure Sockets Layer (SSL)
http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss05.html, sebuah protokol yang akan
mengamankan saluran komunikasi ke server, memproteksi data pada saat dikirimkan
melalui Internet. SSL menggunakan public key encryption, salah satu metoda enkripsi
yang cukup kuat saat ini.  Untuk melihat apakah sebuah Web site di amankan
menggunakan SSL dapat dilihat pada awal URL digunakan https bukan http.
Pembuat browser dan perusahaan kartu kredit saat ini mempromosikan sebuah standar
tambahan bagi keamanan di namakan Secure Electronic Transaction (SET)
http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss05.html. SET akan mengenkode
nomor kartu kredit yang ada di server vendor di Internet yang hanya dapat membaca
nomor kartu kredit tersebut hanya bank dan  perusahaan kartu kredit artinya pegawai
vendor / merchant tidak bisa membaca sama sekali sehingga kemungkinan terjadi
pencurian oleh vendor menjadi tidak mungkin.
Terus terangnya memang tidak ada sistem e-commerce yang bisa menggaransi
proteksi 100% kepada kartu kredit anda, tapi kemungkinan untuk di copet dompet anda di
toko online akan jauh lebih rendah dibandingkan di tempat biasa.
Saat ini banyak sekali produk-produk yang memungkinkan kita mensetup situs e-
commerce dan langsung berjualan dalam waktu beberapa hari / minggu, mulai dari yang
simple, murah hingga mahal dan kompleks.
Para pengusaha kecil mungkin harus melihat jauh diluar ISP-nya untuk melihat
solusi-solusi murah tadi. Contohnya, Forman interactive
http://www.formaninteractive.com/ memberikan produk Internet creator seharga kurang
dari US$150. Perangkat lunak tersebut menggunakan beberapa wizard untuk menolong
anda membuat halaman web yang aman untuk menjual produk anda. Bahkan jika
meletakan halaman web tersebut di server Forman, mereka akan membantu menangani
pembayaran melalui CheckFree http://www.checkfree.com/. Jika anda sudah siap untuk masuk ke bisnis ini, anda dapat juga menggunakan
yahoo store  http://store.yahoo.com/ yang akan memungkinkan anda untuk membangun
situs web untuk bertransaksi melalui browser web di rumah anda. Yahoo akan berfungsi
sebagai host, biaya di sesuaikan dengan jumlah barang yang di jual – yaitu US$100 /
bulan untuk toko yang menjual 50 barang, US$300 / bulan untuk toko dengan barang
sampai dengan 1000 barang.
Solusi-solusi yang murah dan menarik ini juga tampaknya juga diberikan oleh
indosatcom sebuah anak perusahaan dari Indosat yang memfokuskan diri di e-commerce.
Salah satu produk indosatcom adalah EDIWeb menjadi menarik untuk para pengusaha
kecil yang hanya bermodal akses ke WARNET. Telkom juga meluncurkan plasa.com
belum terhitung inisiatif lain seperti Wasantara dll. Tentunya untuk solusi-solusi komplex
yang membutuhkan kemampuan integrasi yang tinggi antara berbagai proses transaksi
yang dilakukan ada banyak perangkat lunak yang berharga cukup tinggi di antara
US$5000 s/d US$100000 cukup untuk membuat seorang pengusaha kecil jatuh bangkrut.
Tampaknya solusi paling menarik adalah jasa e-commerce hosting yang
dijalankan banyak perusahaan  termasuk indosatcom, AT&T
http://www.ipservices.att.com/wss/, MCI http://www.wcom.net/commercehost/, dan GTE
BBN Planet  http://www.bbn.com/. Karena resiko & biaya rendah untuk melakukan e-
commerce demikian dikatakan oleh Karl Lewis dari Proxicom
http://www.proxicom.com/ yang merupakan perusahaan konsultan web yang mensetup
situs e-commerce Day-Timer  http://www.daytimer.com/ dan extranet untuk Mobil Oil
dan distributor-nya.
Di samping berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga
menggunakan standar yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam transaksi
bisnis-ke-bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah:
Electronic Data Interchange (EDI): dibuat oleh pemerintah di awal tahun 70-an dan saat
ini digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan Fortune di Amerika Serikat, EDI adalah
sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar
untuk mengirimkan informasi melalui jaringan  private. EDI saat ini juga digunakan
dalam corporate web site. Open Buying on the Internet (OBI): adalah sebuah standar
yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya. OBI yang dikembangkan oleh
konsorsium OBI  http://www.openbuy.org/ didukung oleh perusahaan-perusahaan yang
memimpin di bidang teknologi seperti Actra,  InteliSys, Microsoft, Open Market, dan
Oracle. Open Trading Protocol (OTP):  OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi
berbagai aktifitas yang berkaitan dengan  proses pembayaran, seperti perjanjian
pembelian, resi untuk pembelian, dan pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar
kompetitor OBI yang dibangun oleh beberapa perusahaan, seperti AT&T, CyberCash,
Hitachi, IBM, Oracle, Sun Microsystems, dan British Telecom. Open Profiling Standard
(OPS): sebuah standar yang di dukung oleh Microsoft dan Firefly
http://www.firefly.com/. OPS memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah profil
pribadi dari kesukaan masing-masing pengguna yang dapat dia share dengan merchant.
Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup
kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb. Secure Socket Layer
(SSL): Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server. SSL
menggunakan teknik enkripsi public key untuk memproteksi data yang di kirimkan
melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di publikasikan di public
domain. Secure Electronic Transactions (SET): SET akan mengenkodekan nomor kartu
kredit yang di simpan di server merchant. Standar ini di buat oleh Visa dan MasterCard,
sehingga akan langsung di dukung oleh masyarakat perbankan. Ujicoba pertama kali dari
SET di e-commerce dilakukan di Asia.
Truste http://www.truste.org/ adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan
yang mencoba membangun kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara
memberikan cap Good Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak
melanggar kerahasiaan konsumen. E-commerce memang penuh dengan berbagai istilah,
beberapa diantara-nya adalah:
1.  Digital atau electronic cash: juga dikenal sebagai e-cash, istilah ini ditujukan
untuk beberapa pola / metoda yang  memungkinkan seseorang untuk membeli
barang atau jasa dengan cara mengirimkan nomor dari satu komputer ke komputer
yang lain. Nomor tersebut,  seperti yang terdapat di mata uang, di isukan oleh
sebuah bank dan merepresentasikan sejumlah uang betulan. Salah satu kelebihan
yang dibawa oleh digital cash adalah sifatnya yang anonymous dan dapat di pakai ulang, seperti uang cash biasa. Hal ini merupakan perbedaan utama antara e-cash
dengan transaksi kartu kredit melalui Internet. Untuk informasi lebih lanjut dapat
dilihat di PC Webopaedia http://www.sandybay.com/pc-web/digital_cash.htm.
2.  Digital money: adalah terminologi global untuk berbagai e-cash dan mekanisme
pembayaran elektronik di Internet. Yahoo
http://www.yahoo.com/Business_and_Economy/Companies/Financial_Services/T
ransaction_Clear ing/Digital_Money/
Companies/Financial_Services/Transaction_Clearing/Digital_Money/ mencatat
paling tidak ada 21 perusahaan yang memberikan jasa digital money di Internet.
3.  Disintermediation: adalah proses untuk memotong jalur perantara. Kira-kira pada
saat perusahaan yang berbasiskan web membypass kanal retail tradisional dan
menjual secara langsung ke pelanggan / pembeli, maka perantara tradisional –
seperti toko dan jasa mail order – akan kehilangan pekerjaan.
4.  Electronic checks: pada saat ini sedang di ujicoba oleh CyberCash
http://www.cybercash.com/, sistem check elektronik seperti PayNow akan
mengambil uang dari account check di bank pelanggan untuk membayar PAM
atau telepon.
5.  Electronic wallet: Pola pembayaran  – seperti CyberCash Internet Wallet
http://www.cybercash.com/, akan menyimpan nomor kartu kredit anda di
harddisk anda dalam bentuk terenkripsi yang aman. Anda akan dapat melakukan
pembelian-pembelian pada situs Web yang mendukung electronic wallet tersebut.
Jika anda ingin membeli sesuatu pada toko yang mendukung electronic wallet,
maka pada saat menekan tombol Pay maka proses pembayaran melalui kartu
kredit akan dilakukan transaksinya secara aman oleh server perusahaan electronic
wallet. Vendor browser pada saat ini  telah berusaha untuk melakukan negosiasi
untuk memasukan teknologi e-wallet tadi ke produk mereka.
6.  Extranet: adalah sebuah kelanjutan dari intranet perusahaan yang mengkaitkan
jaringan internal satu perusahaan dengan jaringan internal supplier mereka
maupun pelanggan mereka. Dengan cara itu sangat mungkin untuk
mengembangkan aplikasi e-commerce yang memungkinkan menyambungkan
semua aspek bisnis, dari proses pemesanan hingga pembayaran. 7.  Micropaymet: transaksi dalam jumlah kecil antara beberapa ratus rupiah hingga
puluhan ribu rupiah, misalnya untuk  mengambil / mengakses grafik, game
maupun informasi. Pay-as-you-go micropayment seharusnya akan membuat
revolusi di dunia e-commerce.  Contohnya ESPN SportsZone
http://espn.sportszone.com/ menggunakan CyberCoin untuk membayar US$1
untuk mengaskses situs mereka selama satu hari – tanpa perlu membayar penuh
langganan bulanan. Kenyataan di lapangan sebagian besar pelanggan yang
potensial tidak terlalu bersedia untuk bermain-main dengan micropayment.
Ternyata bukan hanya perusahaan besar saja yang berkecimpung dalam e-commerce
tapi juga banyak pengusaha kecil yang berkiprah dengan Web sederhana, dan situs
kacangan. Seringkali yang dibutuhkan untuk sukses hanya promosi sederhana agar
terlihat oleh para pelanggan. Berita mulut ke mulut, posting di newsgroup, dan
mendaftarkan diri di search engine cukup sudah untuk menarik pelanggan ke situs anda.
Sebuah contoh sederhana yang bisa ditampilkan adalah Kevin Donlin seorang penulis
dan Web developer yang membuat Guaranteed Resumes  http://www.gresumes.com/ di
Internet berawal dari tahun 1994. Saat ini dia memperoleh sekitar 100 pendatang setiap
hari dan memperoleh sebagian dari pemasukannya dari bisnis penulisan resume.
Keberhasilan Donlin terletak pada keberhasilan dalam menekan serendah-rendahnya
biasa yang dibutuhkan. Server  yang digunakan diletakan di  ISP lokal, dan pelanggan
berdatangan dari seluruh penjuru dunia. Transaksi kartu kredit dilakukan menggunakan
swipe terminal yang dia sewa seharga US$30 / bulan – tapi tidak perlu menggunakan jasa
pihak ketiga untuk mengambilkan dana dari kartu kredit. Tentunya masih banyak sekali
cerita-cerita menarik seperti yang dialami oleh Kevin tersebut. Menurut survey yang
dilakukan oleh CommerceNet  http://www.commerce.net/ para pembeli / pembelanja
belum menaruh kepercayaan kepada e-commerce, mereka tidak dapat menemukan apa
yang mereka cari di e-commerce, belum  ada cara yang mudah dan sederhana untuk
membayar. Di samping itu, surfing di e-commerce belum lancar betul. Pelanggan e-
commerce masih takut ada pencuri kartu kredit, rahasia informasi personal mereka
menjadi terbuka, dan kinerja jaringan yang kurang baik. Umumnya pembeli masih belum
yakin bahwa akan menguntungkan dengan menyambung ke Internet, mencari situs
shopping, menunggu download gambar, mencoba mengerti bagaimana cara memesan sesuatu, dan kemudian harus takut apakah  nomor kartu kredit mereka di ambil oleh
hacker. Tampaknya untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus melakukan
banyak proses pemandaian pelanggan. Walaupun demikian Gail Grant, kepala lembaga
penelitian di CommerceNet  http://www.commerce.net/ meramalkan sebagian besar
pembeli akan berhasil mengatasi penghalang tersebut setelah beberapa tahun mendatang.
Grant mengatakan jika saja pada halaman Web dapat dibuat label yang memberikan
informasi tentang produk dan harganya, akan sangat memudahkan untuk search engine
menemukan sebuah produk secara online. Hal tersebut belum terjadi memang karena
sebagian besar merchant ingin agar orang menemukan hanya produk mereka tapi bukan
kompetitor-nya apalagi jika ternyata harga yang diberikan kompetitor lebih murah.
Untuk sistem bisnis-ke-bisnis, isu yang  ada memang tidak sepelik di atas, akan
tetapi tetap ada isu-isu serius. Seperti para pengusaha  belum punya model yang baik
bagaimana cara mensetup situs e-commerce mereka, mereka mengalami kesulitan untuk
melakukan sharing antara informasi yang diperoleh online dengan aplikasi bisnis lainnya.
Masalah yang barangkali menjadi kendala utama adalah ide untuk sharing informasi
bisnis kepada pelanggan dan supplier – hal ini merupakan strategi utama dalam sistem e-
commerce bisnis ke bisnis.
Kunci utama untuk memecahkan masalah adalah merchant harus menghentikan
pemikiran bahwa dengan cara menopangkan diri pada Java applets maka semua masalah
akan solved, padahal kenyataannya adalah sebetulnya merchant harus me-restrukturisasi
operasi mereka untuk mengambil keuntungan maksimal dari e-commerce. Grant
mengatakan, “E-commerce is just like any automation – it amplifies problems with their
operation they already had.”
Perusahaan yang akan secara langsung dirugikan oleh e-commerce adalah agen
perjalanan, tiket bioskop, katalog mail-order, dan toko retail – terutama toko perangkat
lunak. Mungkin kalau di Indonesia yang terasa hanya bagi agen perjalanan & bisnis
sekitar turis. E-commerce dengan nyata telah mempengaruhi  teritori bisnis tersebut.
Menurut laporan Forrester Research http://www.forrester.com/ prediksi penjualan di sales
& tiket perjalanan melalui Internet akan naik dari US$475 juta di tahun 1997 ke US$10
milyar di tahun 2001. Angka tersebut merepresentasikan 8% dari semua penjualan tiket
perjalanan di US. Kalau Bill Gates mengatakan e-commerce akan menghilangkan perantara (middleman). Kalau buzzword sekarang ini adalah  disintermediation
http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss06.html, cara mengatakan bahwa
siapapun yang berada di antara pembeli dan penjual akan memperoleh masalah besar.
Akan tetapi jika kita melihat lebih lebih dalam lagi akan terlihat bahwa sebenarnya e-
commerce akan menciptakan pola perantara yang baru.
Cerita sukses e-commerce, seperti amazon.com  http://www.amazon.com/,
sebetulnya merupakan bentuk lain dari sebuah proses perantara. Amazon.com tidak
menerbitkan buku. Mereka semua umumnya hanyalah sebuah distributor online saja.
Tampaknya e-middleman harus mendemonstrasikan bahwa mereka menambahkan nilai
dalam proses pembelian, melalui marketing, customer service, juga metoda-metoda lain.
Kalau tidak maka pelanggan akan memutuskan modem-nya dan tidak akan menggunakan
jasa mereka lagi.
Tampaknya e-commerce mempunyai masa depan yang cerah. Jika berbagai detail
dari perdagangan online ini dapat di selesaikan maka bukan mustahil e-commerce dan
Internet akan mengubah struktur dunia usaha secara global. Dengan perkembangan
masyarakat virtual yang demikian besar  – banyak orang yang berpartisipasi dalam
berbagai interest group online – memperlihatkan pergeseran pardigma dari kekuatan
ekonomi yang bertumpu pada pembuat / manufacturer ke kekuatan pasar. Paling tidak
demikian yang dilihat oleh John Hagel dan Arthur Armstrong, sepasang analis dari
McKinsey  http://www.mckinsey.com/ sebuah perusahaan konsultan manajemen
internasional.
Masyarakat virtual telah memperlihatkan effek-nya. Situs investment seperti
Motley Fool  http://www.fool.com/ memungkinkan anggota untuk bertukar pengalaman
tanpa melalui broker / perantara. ParentsPlace http://www.parentsplace.com/ merupakan
tempat pertemuan para orang tua yang akhirnya memberikan kesempatan pada vendor-
vendor kecil untuk mencapai pelanggan potensial mereka untuk produk yang sangat
spesifik seperti makanan bayi dan shampo.
Masyarakat virtual akan menggoyang kehebatan divisi marketing dan penjualan
di perusahaan-perusahaan besar. Justru perusahaan-perusahaan kecil dengan produk yang
lebih baik dan customer service yang baik akan dapat menggunakan masyarakat virtual
ini untuk mengalahkan perusahaan besar – sesuatu yang cukup sulit dimengerti di dunia nyata. Dalam bukunya Net Gain: Expanding Markets Through Virtual Communities,
yang dipublikasikan oleh Harvard Business School Press, Hagel dan Armstrong
berargumen bahwa daripada melawan trend yang ada, perusahaan yang pandai akan
membantu terbentuknya virtual community ini dan menggunakannya untuk mencapai
pelanggannya.
sumber

MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN


MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN

A) PENDAHULUAN

Kita telah mengetahui bahwa teori sistem organisasi melihat perusahaan sebagai sebuah sistem terbuka. Sistem tersebut menerima sumbernya dari lingkungan, mengubah sumber tersebut menjadi bentuk lain, dan membuat sumber yang ditransformasikan berada ke dalam lingkungan.

Pada bab ini kita akan membahas bagaimana organisasi manufaktur dapat dianggap sebagai sebuah sistem dan mengembangkan diagram proses sistem tersebut sehingga dapat diterapkan ke dalam segala jenis organisasi. Kita menyebut diagram tersebut model sistem umum perusahaan (general systems model of the firm).


TINJAUAN PUSTAKA

Model adalah abstraksi dari sesuatu. Ia menampilkan tujuan dan aktifitas yang disebut entity (kesatuan). Kata model biasanya mengacu pada gambaran iklan fashion. Model fashion adalah abstraksi seseorang dalam melihat iklan, yang menempatkan dirinya dalam model itu. Calon pembeli adalah entity.

Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Menurut Abdul Kadir Muhammad dalam bukunya Pengantar Hukum Perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa berdasarkan tinjauan hukum, istilah perusahaan mengacu kepada badan hukum dan perbuatan badan usaha menjalankan usahanya.

Perbuatan badan usaha tersebut mencakup perbuatan ekonomi yang bersifat komersial, yang bertujuan mendapatkan keuntungan atau laba. Termasuk di dalamnya segala aktivitas perdagangan, pelayanan, dan industri dengan bentuk badan usaha yang berbeda-beda, seperti perusahaan komanditer dan perseroan terbatas.

Menurut Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Chester I.

Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

B) PEMBAHASAN

JENIS-JENIS MODEL :
1. Model Fisik : penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi.
2. Model Naratif : menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan.
3. Model Grafik : menggambarkan entitas dengan sejumlah garis atau symbol.
4. Model matematika : sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) saat ini
    tertuju pada model matematika. Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara
    berbagai bagian dari suatu objek.

KEGUNAAN MODEL :
1. Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih
    mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.
2. Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula
    dikomunikasikan pada orang lain.
3. Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model
    matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.

MODEL SISTEM UMUM
1. Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus
    sumber daya fisik.
Arus sumber daya fisik yang mengalir :
a.Arus material.
b.Arus personil.
c.Arus mesin.
d.Arus uang.

2. Sistem Konseptual
Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
a.Sistem Lingkaran Terbuka.
b.Sistem Lingkaran Tertutup.

Pengendalian Manajemen : pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.
Pengolah Informasi : Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.
 
C) KESIMPULAN

Model sistem umum dari perusahaan dapat digunakan untuk memahami susunan sistem fisik perusahaan maupun sistem konsep, dan cara mereka berhubungan. Model adalah abstraksi dari sesuatu dan jenisnya ada empat, yaitu fisik, naratif, grafis, dan matematis. Semua jenis ini memungkinkan pemakai untuk lebih bisa memahami objek asli yang disebut entity. Model matematis memberikan kemampuan kepada pemakai untuk meramal masa depan dengan tingkat keakuratan atau ketepatan yang terbatas.

Perdagangan Strategi


Perdagangan Strategi

Dalam keuangan , strategi trading adalah rencana tetap yang dirancang untuk mencapai hasil yang menguntungkan dengan pergi panjang atau pendek di pasar. Alasan utama bahwa strategi trading benar diteliti adalah membantu verifiability nya, quantifiability, konsistensi, dan objektivitas
Pengembangan
Sebuah evaluasi statistik dari strategi trading memiliki dua tujuan utama. Yang pertama adalah untuk mengetahui kapitalisasi akun optimal dibalaskan untuk mencapai tingkat maksimum pengembalian berkelanjutan. Yang kedua adalah untuk mengetahui apakah risiko imbalan yang disesuaikan adalah sama dengan, lebih rendah, atau unggul strategi bersaing lainnya. Tanpa pengukuran statistik yang dapat diandalkan pahala risk-adjusted, adalah mustahil untuk menilai apakah kinerja masa depan sejalan dengan kinerja historis. Biaya perdagangan strategi ini terutama didefinisikan oleh risiko, dan tanpa ukuran statistik handal risiko, manajemen portofolio adalah mustahil.

strategi Pelaksana
Sebuah strategi trading dapat dijalankan oleh seorang pedagang (manual) atau otomatis (dengan komputer). Trading manual membutuhkan banyak keterampilan dan disiplin. Hal ini menggoda untuk pedagang menyimpang dari strategi, yang biasanya mengurangi kinerjanya.

sumber
Pardo, R. Evaluasi dan Optimasi Strategi Trading. J. Wiley & Sons, 2008

Tingkat Keamanan


Tingkat Keamanan

E-commerce dan keamanan jaringan tidak sederhana, ketekunan diperlukan untuk mencegah kerugian.
Setelah hacker menodai situs Web Chanel pada bulan Januari, ruam lelucon terjadi tentang vandalisme. Mana yang kau dengar: bahwa mereka tidak bisa bebek hactivists hewan?
Pelanggaran keamanan bisa, setidaknya, membuat perusahaan Anda gagang lelucon yang buruk. Tapi mereka juga menimbulkan masalah lain, sedikit yang merupakan biaya dan pekerjaan tambahan yang diperlukan untuk memperbaiki hilangnya damage.The terlihat kepercayaan, keyakinan, dan rasa hormat tepat tol keuangan yang jauh lebih tinggi. Ambil Microsoft, misalnya, di mana penyusup diduga memiliki akses ke informasi yang sangat sensitif untuk hari, jika tidak minggu atau bulan. Apakah Anda mengetahui adanya perusahaan lain yang sukses bergantung pada rahasia dagang mereka?
Terlepas dari masalah ini, e-bisnis adalah di sini untuk tinggal. Dengan tabungan dan efisiensi yang diperoleh dengan menggunakan Web, bermain aman dengan tetap dari internet menuntut tol terlalu besar. Dengan proses keamanan yang baik di tempat, perusahaan dapat berkembang dari peningkatan produktivitas bahwa e-commerce membawa. Hal ini tidak lagi cukup untuk memiliki firewall dan menggunakan soket aman lapisan (SSL) teknologi, untuk keamanan jauh lebih dari teknologi. Informasi Mengamankan melibatkan menentukan sumber daya apa yang perlu dilindungi, pada tingkat apa, dan dari ancaman apa yang dirasakan.
Jaringan keamanan
Keamanan jaringan menggambarkan sistem yang melindungi jaringan, seperti jaringan area lokal (LAN) atau wide area network (WAN). Berbagai teknik yang digunakan untuk menciptakan zona terpercaya dalam jaringan. Firewall melindungi jaringan Anda dengan mengizinkan hanya lalu lintas yang ditetapkan untuk memasukkannya dari luar (dari Internet, misalnya). Dengan kata lain, firewall adalah jenis kontrol akses untuk jaringan. Karena Internet, firewall telah datang untuk memainkan peran penting dalam teknologi bisnis modern. Dalam organisasi besar, firewall juga memisahkan jaringan internal satu sama lain, menjaga penyusup dalam satu jaringan dari mendapatkan akses ke yang lain atau mencegah akses yang tidak sah oleh karyawan untuk file tertentu.
Firewall membagi dunia teknologi informasi menjadi dua bagian: dalam, zona terpercaya dan zona, luar dipercaya. Mereka berfungsi seperti kunci pintu dan jendela, menjaga orang diundang keluar. Seperti kunci fisik, firewall harus dijaga. Kunci terbaik di dunia tidak akan melindungi rumah Anda jika Anda lupa untuk menguncinya atau jika Anda meninggalkan kunci di bawah keset. Jika bisnis Anda berkembang, adalah penting bahwa firewall tidak memblokir lalu lintas yang diperlukan dan menggagalkan pengguna Anda. Sulit untuk membawa belanjaan ke dalam rumah Anda jika kunci pintu di belakang Anda setiap kali menutup. Untuk bekerja secara efektif, firewall aturan dan kebijakan harus mendukung bisnis Anda.

Intrusion detection
Sistem deteksi intrusi memberikan lapisan tambahan perlindungan. Seperti sistem deteksi gerak untuk rumah, mereka dirancang untuk melindungi sumber daya Anda setelah seseorang telah melanggar pintu atau kunci jendela. Sistem ini dapat mendeteksi dan log aktivitas yang mencurigakan, mengingatkan personil yang tepat, dan memblokir perilaku anomali pada jaringan atau host penyusunnya.
Sistem deteksi intrusi bervariasi dari luas, alat serbaguna untuk alat yang sangat khusus yang mencari fitur tertentu atau kegiatan. Contoh dari alat yang luas adalah sniffer jaringan, yang memonitor dan menganalisa lalu lintas jaringan sehingga manajer jaringan dapat tetap mengalir efisien. Sniffers juga dapat menangkap data yang dikirim melalui jaringan. Meskipun sniffers awalnya dikembangkan untuk administrator perlu memecahkan masalah, mereka dengan cepat diadaptasi oleh hacker untuk mengakses informasi seperti password dan file.
Kelemahan keamanan
Kelemahan utama dari firewall dan sistem deteksi intrusi adalah bahwa mereka harus dikelola secara terus menerus. Ini dapat menguras besar pada departemen teknologi informasi sudah terbebani dengan administrasi yang sedang berlangsung dan tugas manajemen.
Salah satu solusinya adalah outsourcing. Firewall outsourcing dan manajemen intrusion detection menyediakan perusahaan dengan kolam besar keahlian keamanan dalam kerentanan dan patch dan membawa mereka skala ekonomi.
Keamanan jaringan diperlukan, tetapi keamanan zona untuk bisnis tidak bisa menjadi semua-atau-tidak-bisnis tuntutan interaksi dan arus informasi kepada mitra, pemasok, kontraktor, distributor, dan saluran, serta karyawan. Jika Internet adalah pembawa alami kemampuan tersebut, aplikasi-tingkat keamanan adalah sistem kekebalan tubuh yang melindungi sumber daya diakses melalui Web.
E-commerce keamanan
Perusahaan melakukan bisnis lebih banyak dan lebih di Web sebagai interaksi menjadi lebih cepat dan lebih murah. Dan sementara putaran pada pasar saham dan jatuhnya perusahaan dot.com banyak terganggu investor, tidak akan ada mundur dari e-bisnis. Efisiensi baru The Web, bagaimanapun, membawa keprihatinan keamanan lebih.
Kebutuhan dasar Web dan keamanan reguler adalah sama. Anda perlu tahu bahwa pengguna, internal atau eksternal,
  • adalah yang mereka katakan mereka (otentikasi),
  • memiliki izin untuk melakukan apa yang mereka inginkan (otorisasi),
  • yang mengakses informasi yang tidak dapat diubah atau membaca dalam perjalanan (Data integritas dan enkripsi),
Dan, tentu saja, semua fungsi harus mudah untuk mengelola dan transparan kepada pengguna akhir.
Melakukan bisnis melalui Web terdiri dari rantai peristiwa, berbagai produk dan teknik yang digunakan untuk mengamankan bagian dari rantai. Dengan fakta dalam pikiran, di bawah ini adalah deskripsi dari kategori utama kebutuhan keamanan.
Otentikasi datang dalam dua tingkatan utama: kuat dan standar. Sebuah "pengidentifikasi pribadi" (nama) dan sesuatu yang Anda tahu (password) adalah tingkat standar. Jika tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan password yang dibutuhkan, orang dapat diminta untuk "memiliki sesuatu" serta "mengetahui sesuatu". Kategori memiliki sesuatu-termasuk biometrik (misalnya, sidik jari), token, kartu pintar, dan kunci (PKI) swasta atau infrastruktur kunci publik.
Solusi untuk otentikasi biasanya bervariasi dalam sebuah organisasi besar, akuntan senior, misalnya, perlu untuk mengakses data keuangan yang sensitif, namun penjual tidak harus memiliki akses ke data yang sama. Individu mengakses data yang sangat sensitif membutuhkan otentikasi yang kuat, sementara otentikasi standar bekerja bagi karyawan lainnya. Teknologi mendukung otentikasi yang fleksibel dan otorisasi sudah tersedia.
Otorisasi juga perlu ditetapkan untuk berbagai pihak dengan siapa Anda melakukan bisnis. Untuk kembali ke analogi rumah, hanya karena Anda telah mengundang seseorang ke rumah Anda tidak berarti bahwa orang yang memiliki hak untuk memeriksa pengembalian pajak Anda atau membaca surat cinta Anda. Otorisasi menyediakan kontrol yang sama untuk lingkungan digital. Anda mungkin bisa berkolaborasi dengan perusahaan A pada kesepakatan bisnis tetapi bersaing dengan mereka pada kontrak yang berbeda. Jelas, 
Selain itu, kontrol akses dapat membatasi sumber daya ke catatan individu dalam database dan bekerja dengan otentikasi. Dalam database besar, kelompok atau individu dapat diberikan akses ke informasi yang berbeda menggunakan alat yang menawarkan halus kontrol akses. 
Integritas data berarti bahwa data tidak diubah dalam perjalanan. Umumnya, hash dibuat dari data, dan perbandingan otomatis dibuat antara hash yang diharapkan dan yang diterima. Hash adalah hasil dari mengubah string dari karakter menjadi nilai tetap-panjang atau kunci yang mewakili data asli. Hash dapat dibandingkan dengan cepat, dan karena bahkan perubahan kecil mengubah nilai hash, perbandingan menunjukkan bahwa integritas data tidak dipertahankan. Apakah perubahan itu kecil dan sengaja atau besar dan signifikan, perbedaan terdaftar dan data membenci.
Mengenkripsi pesan mencegah menguping. Handal, skema enkripsi efisien jelas diperlukan untuk setiap bisnis dengan menggunakan Web. PKI menggabungkan data enkripsi dengan otentikasi yang kuat dan merupakan dasar dari sebagian besar mengamankan e-bisnis transaksi. PKI adalah sistem dua-key. Salah satu kunci, kunci publik, yang tersedia untuk semua orang dan dapat digunakan untuk mengenkripsi data tetapi tidak mengaksesnya. Kunci pribadi pencocokan, disimpan oleh hanya satu orang, digunakan untuk membuka data.
PKI sangat scalable, tapi certificatemanagement rumit (sertifikat mengasosiasikan masing-masing kunci publik dengan individu), dan jadi lebih terbatas penggunaan bagian-bagian penting dari PKI teknologi yang luas. SSL, standar enkripsi de facto untuk transaksi internet, menggunakan bagian dari PKI teknologi, seperti halnya jaringan pribadi virtual (VPN), yang menetapkan aman point-to-point jalur melalui Web dan jaringan publik lainnya. Internet protokol keamanan (IPSec) membantu mengimplementasikan VPN dan memperluas layanan keamanan untuk protokol internet beberapa, pihak, domain keamanan, dan jenis platform.
Akuntabilitas sering diambil orang lightlyby ketika mereka berada di Internet, namun, adalah penting dalam lingkungan e-bisnis. Audit digunakan untuk melacak perubahan-perubahan penting dalam rangka untuk membuat pengguna akuntabel. Namun, audit harus sefleksibel proses bisnis yang mereka layanan. Artinya, audit harus dikonfigurasi, memungkinkan administrator untuk memusatkan perhatian pada daerah yang baik lebih berharga atau lebih rentan terhadap serangan.

sumber
pubs.acs.org/subscribe/archive/mdd/v04/i07/html/07sites.html

KENDALA E COMMERCE


KENDALA E COMMERCE

Beberapa kendala dari e-commerce adalah sebagai berikut.

Waktu untuk pengiriman produk fisik.
Hal ini dimungkinkan untuk mengunjungi toko musik lokal dan berjalan keluar dengan compact disc, atau toko buku dan meninggalkan dengan sebuah buku. E-commerce sering digunakan untuk membeli barang-barang yang tidak tersedia secara lokal dari bisnis di seluruh dunia, yang berarti bahwa barang fisik perlu disampaikan, yang membutuhkan waktu dan uang biaya. Dalam beberapa kasus ada cara sekitar ini, misalnya, dengan file elektronik dari musik atau buku yang diakses di Internet, tapi kemudian ini bukan barang fisik.

Produk fisik, pemasok & pengiriman ketidakpastian
Ketika Anda berjalan keluar dari toko dengan item, itu milikmu. Anda memilikinya, Anda tahu apa itu, di mana itu dan bagaimana tampilannya. Dalam beberapa hal e-commerce pembelian dibuat pada kepercayaan. Hal ini karena, pertama, tidak memiliki memiliki akses fisik ke produk, pembelian dilakukan pada harapan dari apa produk yang dan kondisinya. Kedua, karena bisnis memasok dapat dilakukan di seluruh dunia, dapat pasti apakah atau tidak mereka adalah bisnis yang sah dan tidak hanya akan mengambil uang Anda. Ini cukup sulit untuk mengetuk pintu mereka untuk mengeluh atau mencari jalur hukum! Ketiga, bahkan jika barang tersebut dikirim, mudah untuk mulai bertanya-tanya apakah atau tidak akan pernah tiba.

Terbatas dan informasi sensorik yang dipilih.
Internet merupakan saluran yang efektif untuk informasi visual dan auditori: melihat gambar, mendengar suara dan membaca teks. Namun itu tidak memungkinkan lingkup penuh untuk indera kita: kita dapat melihat gambar bunga-bunga, tapi tidak mencium aroma mereka, kita dapat melihat gambar palu, tetapi tidak merasa berat atau keseimbangan. Selanjutnya, ketika kita mengambil dan memeriksa sesuatu, kita memilih apa yang kita lihat dan bagaimana kita melihatnya. Ini tidak terjadi di Internet. Jika kita melihat membeli mobil di Internet, kita akan melihat gambar penjual telah memilih bagi kita untuk melihat tetapi tidak hal yang kita mungkin mencari jika kita mampu untuk melihatnya secara langsung. Dan, dengan mempertimbangkan indra kami yang lain, kami tidak bisa menguji mobil untuk mendengar suara mesin karena perubahan gigi atau rasa bau dan merasa dari kursi kulit. Ada banyak cara di mana internet tidak menyampaikan kekayaan pengalaman dunia. Kurangnya informasi sensorik berarti bahwa orang sering membeli jauh lebih nyaman melalui internet barang generik - hal yang mereka telah melihat atau mengalami sebelumnya dan tentang apa yang ada ambiguitas sedikit, daripada hal-hal yang unik atau kompleks.

Kembali barang
Kembali barang online bisa menjadi daerah kesulitan. Ketidakpastian seputar pembayaran awal dan pengiriman barang dapat diperburuk dalam proses ini. Apakah barang kembali ke sumber mereka? Siapa yang membayar untuk ongkos kirim kembali? Apakah pengembalian dana akan dibayarkan? Apakah saya akan pergi dengan apa-apa? Berapa lama waktu yang dibutuhkan? Kontras ini dengan pengalaman offline kembali barang ke toko.

Privasi, keamanan, pembayaran, identitas, kontrak.
Berbagai masalah timbul - privasi informasi, keamanan informasi dan rincian pembayaran, apakah pembayaran detail (rincian kredit misalnya kartu) akan disalahgunakan, pencurian identitas, kontrak, dan, apakah kita memiliki satu atau tidak, apa hukum dan yurisdiksi hukum berlaku.

Ditetapkan layanan & tak terduga.
E-commerce adalah cara yang efektif untuk mengelola transaksi jasa diketahui dan ditetapkan, yaitu hal-hal yang sehari-hari. Hal ini tidak cocok untuk berurusan dengan yang baru atau tidak terduga. Sebagai contoh, sebuah perusahaan transportasi yang digunakan untuk berurusan dengan paket sederhana yang bertanya apakah itu dapat mengangkut kuda nil, atau seorang pelanggan meminta agar buku untuk dibungkus dalam kertas titik biru dan putih polka dengan busur. Permintaan tersebut membutuhkan intervensi manusia untuk menyelidiki dan menyelesaikan.

Layanan pribadi.
Meskipun beberapa interaksi manusia dapat difasilitasi melalui web, e-commerce tidak dapat memberikan kekayaan interaksi yang disediakan oleh layanan pribadi. Bagi kebanyakan bisnis, e-commerce menyediakan metode setara dengan petugas informasi kaya kontra daripada seorang tenaga penjualan. Ini juga berarti bahwa umpan balik tentang bagaimana orang bereaksi terhadap penawaran produk dan layanan juga cenderung lebih rinci atau mungkin hilang dengan menggunakan e-commerce pendekatan. Jika umpan balik  Hal ini membantu perusahaan untuk memahami, mengantisipasi dan memenuhi perubahan kebutuhan pelanggan online dan preferensi, yang sangat penting karena tingkat yang relatif cepat berlangsung internet berbasis perubahan.

Ukuran dan jumlah transaksi.
E-commerce yang paling sering dilakukan dengan menggunakan fasilitas kartu kredit untuk pembayaran, dan sebagai hasilnya transaksi yang sangat kecil dan sangat besar cenderung tidak dilakukan secara online. Ukuran transaksi juga dipengaruhi oleh ekonomi pengangkutan barang fisik. 

sumber
wiki.answers.com/Q/Disadvantages_of_using_e-commerce

PERATURAN DATA E COMMERCE


PERATURAN DATA E COMMERCE

Ketika memulai sebuah situs bisnis e-commerce kecil , ritel merupakan salah satu jenis bisnis yang banyak orang ramping arah. Walaupun mungkin tampak bahwa persyaratan untuk melakukan bisnis ritel online lebih mudah dibandingkan untuk toko bata-dan-mortir, penting untuk mengetahui Anda masih memiliki aturan, peraturan dan standar untuk mematuhi.
Di Amerika Serikat, Federal Trade Commission (FTC) adalah lembaga utama yang mengatur kegiatan e-commerce. Ini termasuk peraturan untuk sejumlah kegiatan e-commerce seperti email komersial, iklan online dan privasi konsumen. Organisasi lain yang e-commerce pemilik situs harus menjadi akrab dengan adalah PCI (Industri Kartu Pembayaran) Standar Keamanan Dewan. Organisasi ini menyediakan standar keamanan dan peraturan untuk penanganan dan penyimpanan data keuangan pelanggan Anda.
Beberapa peraturan penting yang akan perlu belajar tentang sebelum memulai bisnis ritel online Anda termasuk melindungi privasi konsumen, penanganan data pelanggan, pengumpulan pajak dan mematuhi peraturan periklanan online. Dalam panduan ini peraturan e-commerce kita membahas empat isu dan memberikan rincian yang setiap pemilik situs e-commerce harus tahu untuk mematuhi hukum federal di AS

Melindungi Privasi Online Nasabah yang

Privasi online adalah masalah besar karena situs e-commerce banyak mengumpulkan dan menyimpan informasi pribadi tentang pelanggan. Beberapa data pribadi Anda mungkin akan mendapatkan akan mencakup nama pelanggan, alamat, alamat email, dan mungkin kartu kredit mereka dan jenis-jenis informasi keuangan. Sebagai pemilik situs e-commerce itu adalah tanggung jawab Anda untuk memastikan hal ini informasi pribadi dilindungi, dan bahwa ketika Anda mengumpulkan data tersebut Anda mematuhi undang-undang privasi federal dan negara bagian.
Pemilik situs e-commerce harus menyediakan kebijakan privasi dan posting di website e-commerce. Kebijakan ini harus dengan jelas mengidentifikasi apa jenis informasi pribadi yang Anda akan mengumpulkan dari pengguna yang mengunjungi situs Anda, siapa Anda akan berbagi informasi yang Anda kumpulkan dengan, dan bagaimana Anda akan menggunakan dan menyimpan informasi tersebut.


Iklan online Kepatuhan

Pemilik situs e-commerce harus tahu tentang hukum yang berlaku untuk iklan online. Seperti iklan tradisional untuk batu bata-dan-mortir toko, pengecer online juga harus mematuhi peraturan ketika iklan online. FTC peraturan untuk iklan yang dirancang untuk melindungi konsumen dan untuk mencegah tindakan menipu dan tidak adil atau praktik.
Di bawah CAN-SPAM Act, hukuman berat dapat dikenakan terhadap pemasar email yang melanggar hukum - setiap email dikirim yang melanggar tindakan itu dikenakan hukuman sampai $ 16.000. Selain itu, setiap pesan email komersial Anda kirim harus menyertakan pemberitahuan bahwa pesan iklan, dan juga harus mencakup opt-out informasi dan alamat bisnis pos Anda. Untuk mematuhi hukum ini, Anda juga harus menghormati opt-out permintaan segera. Situs FTC mendefinisikan hukum yang perlu Anda ketahui tentang pemasaran email.

Cara Mengumpulkan Pajak online

Ketika Anda berbelanja di toko Anda membayar pajak pada pembelian, dan internet tidak mengubah ini - tetapi ada perbedaan.
Pernahkah Anda perhatikan bahwa beberapa situs e-commerce membebankan pajak ketika Anda melakukan pembelian secara online, sementara yang lain tidak? Alasannya adalah karena jika bisnis memiliki kehadiran fisik di negara (misalnya toko atau kantor), maka diperlukan oleh hukum untuk mengumpulkan negara bagian dan lokal pajak penjualan dari pelanggan. Namun, jika bisnis tidak memiliki "kehadiran fisik," kemudian mengumpulkan pajak atas pembelian tidak diperlukan.
Ini tanggal kembali ke keputusan 1.992 Mahkamah Agung yang mengatakan negara tidak dapat meminta mail-order bisnis, dan dengan perpanjangan, pengecer online untuk mengumpulkan pajak penjualan kecuali mereka memiliki kehadiran fisik di negara bagian.
Untuk pemilik situs e-commerce, satu hal yang Anda harus penelitian ini adalah bagaimana negara

Cara Menangani Data Pelanggan Keuangan

PCI kepatuhan adalah istilah akrab bagi banyak orang meneliti peraturan e-commerce. Sebagai pemilik situs e-commerce, salah satu standar yang akan perlu tahu tentang adalah PCI DSS standar, yang merupakan kependekan dari Industri Kartu Pembayaran (PCI) Data Security Standard (DSS). Semua organisasi, termasuk pengecer online, harus mengikuti standar ini saat menyimpan, mengolah dan mengirimkan data kartu kredit.
The PCI Standar Keamanan Dewan adalah organisasi - didirikan oleh sejumlah lembaga keuangan termasuk JCB International, MasterCard dan Visa - yang bertanggung jawab untuk pengembangan dan penerapan standar keamanan untuk perlindungan data account. Melalui Standar PCI nya Keamanan, organisasi berusaha untuk meningkatkan pembayaran rekening keamanan data.
Ada sejumlah inisiatif keamanan di standar ini, seperti menggunakan firewall antara jaringan nirkabel dan lingkungan pemegang kartu data, membuat menggunakan keamanan terbaru dan otentikasi, dan menggunakan sistem jaringan deteksi intrusi. The PCI DSS standar, per September 2009 (DSS v 1.2), terdiri dari 12 persyaratan berikut untuk praktik keamanan terbaik:

sumber:
www.ecommerce-guide.com/.../4-Ecommerce-Regulations-to-Need-t

Senin, 01 Oktober 2012

evolusi sistem informasi berbasis komputer

Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer

Fokus Awal Pada Data
Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.

Fokus Baru Pada Informasi
Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.

Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.

Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.

Fokus Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.


PERKEMBANGAN E-COMMERCE DI INDONESIA

E-Commerce (electronic commerce) merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat seiring dengan kehadiran internet dalam kehidupan kita. E-Commerce sendiri didefinisikan sebagai ‘a series of activities that includes Electronic Data Interchange (EDI), Supply Chain Management tools, and Electronic Payment Systems&rsquo.
Ecommerce sendiri berasal dari layanan EDI (Electronic Data Interchange), layanan EDI ini telah berkembang sedemikian pesatnya di negara-negara yang mempunyai jaringan komputer dan telepon. Jika sebelumnya kita telah sering menggunakan media elektronik seperti telepon, fax, hingga handphone untuk melakukan perniagaan / perdagangan, sekarang ini, kita dapat menggunakan internet untuk melakukan perniagaan. E-Commerce memiliki beberapa jenis, yaitu:
  • Business to business (B2B):
Bisnis antara perusahaan dengan perusahaan lain
  • Business to consumer (B2C):
Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi
  • Consumer to consumer (C2C):
Sifatnya lelang (auction)
  • Government: G2G, G2B, G2C,
melakukan layanan terhadap perusahaan untuk keperluan bisnis hingga melayani masyarakat
Manfaat E-Commerce :
  • Revenue stream baru
  • Market exposure, melebarkan jangkauan
  • Menurunkan biaya
  • Memperpendek waktu product cycle
  • Meningkatkan customer loyality
  • Meningkatkan value chain
Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia - yang beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Commerce Net Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.
Kehadiran e-commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu. Perkembangan e-Commerce di Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
E-commerce sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat yang besar dan adanya jarak fisik yang jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Sayangnya, daya beli masyarakat yang masih rendah dan infrastruktur telekomunikasi yang tidak merata di daerah-daerah lainnya membuat e-commerce tidak begitu populer. Hal ini tak lepas dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang hanya sekitar 8 juta orang dari 215 juta penduduk. Selain itu, e-commerce juga belum banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Meskipun relatif banyak perusahaan yang sudah memasang homepage, hanya sedikit yang memfungsikannya sebagai sarana perniagaan/perdagangan online. Sebagian besar homepage itu lebih difungsikan sebagai media informasi dan pengenalan produk. Menurut Adji Gunawan, Associate Partner dan Technology Competency Group Head Andersen Consulting, secara umum ada tiga tahapan menuju e-commerce, yakni: presence (kehadiran), interaktivitas dan transaksi. Saat ini, kebanyakan homepage yang dimiliki perusahaan Indonesia hanya mencapai tahap presence, belum pada tahap transaksi. Pada akhirnya, perkembangan teknologi dan peningkatan pengguna internet di Indonesia akan membuat e-commerce menjadi suatu bisnis yang menjanjikan. 

Hambatan / Tantangan E-COMMERCE
Internet Bust!
  • Tahun 1999 – 2000 bisnis “DOTCOM” menggelembung (bubble)
  • Banyak model bisnis yang belum terbukti namun ramai-ramai diluncurkan. Akhirnya hancur dengan matinya banyak perusahaan dotcom
  • Pengalaman buruk sehingga membuat orang lebih berhati-hati
  • Peluang: membuat model bisnis baru?


Infrastruktur Telekomunikasi
  • Infrastruktur Telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih relatif lebih mahal
  • Padahal e-commerce bergantung kepada infrastruktur telekomunikasi
  • Peluang: deregulasi, muncul bisnis baru
Delivery Channel
  • Pengiriman barang masih ditakutkan hilang di jalan. Masih banyak “tikus”
  • Ketepatan waktu dalam pengiriman barang
  • Jangkauan daerah pengiriman barang
  • Peluang : pengiriman barang yang terpercaya
Kultur & Kepercayaan
  • Orang Indonesia belum (tidak?) terbiasa berbelanja dengan menggunakan catalog
  • Masih harus secara fisik melihat / memegang barang yang dijual
  • Perlu mencari barang-barang yang tidak perlu dilihat secara fisik.
Misal : buku, kaset,dll
Kultur & Kepercayaan [2]
  • Kepercayaan antara penjual & pembeli masih tipis
  • Kepercayaan kepada pembayaran elektronik masih kurang. Penggunaan kartu kredit masih terhambat
  • Peluang: model bisnis yang sesuai dengan kultur orang Indonesia, membuat sistem pembayaran baru, pembayaran melalui pulsa handphone
Security
  • Masalah keamanan membuat orang takut untuk melakukan transaksi
  • Persepsi merupakan masalah utama
  • Ketidak mengertian (lack of awareness) merupakan masalah selanjutnya
  • Merupakan topik tersendiri
  •  
Munculnya Kejahatan Baru
  • Penggunaan kartu kredit curian / palsu
  • Penipuan melalui SMS, kuis
  • Kurangnya perlindungan kepada konsumen
  • Hukum? Awareness?
  • Kurangnya kesadaran (awareness) akan masalah keamanan
Ketidakjelasan Hukum
  • Masih belum tuntas status dari
  • Digital signature
  • Uang digital / cybermoney
  • Status hukum dari paper-less transaction
  • [de]Regulasi
Efek terhadap kehidupan
  • Kemajuan teknologi komputer dan komunikasi seharusnya meningkatkan tingkat kualitas hidup kita. Kenyataannya…
  • Bekerja lebih panjang
  • Pekerjaan dibawa pulang: no life, single terus
  • Melebarnya jurang si kaya dan si miskin
  • Siapkah kita menghadapi tantangan yang tidak dapat kita hindari?

Lain-lain
  • Ketidaksiapan institusi finansial
  • Tidak adanya insentif dari Pemerintah
  • Masih kurangnya entrepreneur di Indonesia


sumber :  http://shadowisimmortality.blogspot.com/2010/11/pengertian-dan-evolusi-sistem-berbasis.html
http://arlanwidiantara.blogspot.com/2011/09/evolusi-sistem-informasi-berbasis.html