KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur
kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat
dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “ Komputer dan Keamanan Sistem Informasi Akuntansi “.
Makalah ini dibuat
dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu
kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
……………………………………….................................................
DAFTAR ISI
……………………………………………………………………................................
BAB 1 PENDAHULUAN
………………………….........................................................
1.1 Latar Belakang
.................................................................................
1.2 Tujuan
..............................................................................................
1.3 Manfaat
............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
......................................................................................
2.1 Pengertian ........................................................................................
2.4 Keamanan Komputer
........................................................................
BAB III PENUTUP
............................................................................................
3.1
Kesimpulan …....................................................................................
3.2 Daftar Pustaka
.................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar
Belakang
Pada era informasi
dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat
pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan
dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien
umtuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan
yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan.
Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan, dan tepat
waktu sehingga keputusan bisnis yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan
sistem informasi yang diterapkan di masing-masing perusahaan. Dengan demikian,
pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Sistem Informasi
juga diperlukan dalam pengadaan bahan baku untuk kelancaran proses pembelian
bahan baku dari pemasok serta kepada pembeli. Prosedur pembelian bahan baku
melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar pelaksanaan
pembelian bahan baku dapat diawasi dengan baik. Salah satu penyebab terjadinya
kekacauan-kekacauan dalam prosedur pembelian bahan baku adalah mahalnya
pengendalian intern pada sistem dan prosedur yang mengatur suatu transaksi. Untuk
mengatasi masalah tersebut, maka setiap perusahaan perlu menyusun suatu sistem
dan prosedur yang dapat menciptakan pengendalian intern yang baik dalam
mengatur pelaksanaan transaksi perusahaan.
Bagi perusahaan
yang bergerak dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi yang efektif
merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan bahan baku,
karena sebagian besar modal perusahaan terikat pada proses produksi perusahaan
tersebut. Dengan adanya sistem informasi yang efektif, maka kekacauan-kekacauan
yang umum terjadi dalam bidang produksi seperti jadwal produksi yang tidak
realistis, pemborosan dan terjadinya kekurangan persediaan yang terjadi selama
proses produksi dapat dihindari dan ditangani.
Sampai saat ini,
pengertian pengendalian intern telah dikemukakan oleh banyak pihak. Dalam arti
sempit, pengendalian intern didefinisikan sebagai pengecekan untuk memeriksa
kecermatan penjumlahan. Sedangkan dalam arti luas, pengendalian intern adalah
semua alat-alat yang digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk melakukan
pengawasan. Sistem informasi produksi memfokuskan pada aspek-aspek seperti:
pemesanan, penyimpanan, dan ketersediaan bahan baku dan perlengkapan produksi;
penjadwalan mesin, fasilitas dan tenaga kerja untuk memproses bahan baku
menjadi bahan jadi; mendesain dan menguji produk dengan jumlah sesuai rencana,
kualitas yang baik dan biaya yang dianggarkan. Dengan kata lain, sistem
informasi produksi bertujuan mendukung fungsi produksi dan operasi yang terdiri
atas aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian produksi
barang dan jasa.
Untuk mencapai
tujuan perusahaan manajemen bertanggung jawab terhadap praktek pembelian bahan
baku dan produksi dalam perusahaan yang dikelola dan harus secara terus-menerus
mengawasi sistem pengendalian intern yang sudah ditetapkan.
1.2 Tujuan
1. Untuk
mengetahui sistem informasi pembelian bahan baku
2. Untuk
mengetahui apakah evaluasi sistem informasi pembelian bahan baku dan produksi
sebagai penyedia informasi untuk perencanaan dan pengendalian pembelian bahan
baku.
1.3 Manfaat
1. Bagi Perusahaan
Untuk memberikan
suatu gambaran yang jelas akan pentingnya pengendalian intern dalam perusahaan,
sehingga perusahaan dapat melakukan evaluasi diri dan mengambil tindakan yang
perlu untuk memperbaiki sistem pengendalian intern yang ada saat ini.
2. Bagi Pembaca
Untuk digunakan
sebagai bahan kajian ataupun study komparatif dalam mengevaluasi sistem
pengendalian intern perusahaan pada umumnya. Melalui penelitian ini diharapkan
pembaca dapat memperoleh masukan yang berarti dalam mengimplementasikan sistem
pengendalian serta masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi.
3. Bagi Ilmu
Pengetahuan,
Khususnya dalam
bidang akuntansi agar menambah perbendaharaan karya ilmiah, khususnya mengenai
aspek pengendalian, dengan harapan akan bermanfaat sebagai bahan masukan berupa
studi kasus yang dapat dipelajari dan dipahami.
BAB II
PEMBAHASAN
sistem keamanan akuntansi komputer
SISTEM
Sekelompok
elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu
tujuan.
Elemen sistem :
Tidak semua sistem
memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah : Input,
Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.
Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran
Terbuka à sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan
tujuan.
Sistem Lingkaran
Tertutup à sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan
tujuan.
Sifat Sistem :
1. Sistem
terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus
sumberdaya.
2. Sistem
Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.
Sistem Fisik :
sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
Sistem Konseual pt:
sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk
mewakili suatu sistem fisik.
Evolusi Sistem
Informasi Berbasis Komputer
Fokus Awal Pada
Data
Pada awal abad ke
20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan
nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam
setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan
EDP.
Fokus
Baru Pada Informasi
Konsep penggunaan
komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada
tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi
komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.
Fokus
Revisi Pada Pendukung Keputusan
Sementara SIM
terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan
baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada
suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.
Fokus
Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA
(Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas
diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat
elektronik.
Fokus
Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang
berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi
masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram
untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.
Definisi SIA :
Suatu komponen
organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan
mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan
bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Karakteristik SIA yang
membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
SIA melakasanakan
tugas yang diperlukan
Berpegang pada
prosedur yang relatif standar
Menangani data
rinci
Berfokus historis
Menyediakan
informasi pemecahan minimal
Perbedaan SIA dan
SIM :
SIA mengumpulkan
mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi
keuangan sedang
SIM mengumpulkan
mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe
informasi
2 komponen SIA
- Spesialis
Informasi
- Akuntan
Contoh SIA sebagai
pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran
mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi
perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan
keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA
memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan
produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP.Setelah
diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian
pemasaran.
Selanjutnya kedua
bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang
sesuai.
Dari contoh diatas
dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu
:
Pentingnya
komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu
keputusan.
Peranan SIA dalam
menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil
keputusan.
Informasi
Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- informasi
akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang
ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi
Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam
pengambilan keputusan.
Didalam Akuntansi
Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan
pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem
Akuntansi Biaya
2. Sistem
Budgeting
Sistem Akuntansi
Biaya
à Digunakan
untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas
pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
à adalah proyeksi
keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer
dalam perencanaan dan pengawasan
Unsur-unsur yang
dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa
Perilaku
2. Metode
kuantitatif
3. Komputer
Analisa Perilaku
Setiap sistem yang
tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang
akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem
tersebut.
Akuntan tidak
harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi
orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga
seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang
berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan
diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior)
para pengambil keputusan.
Metode Kuantitatif
Dalam menyusun
informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan
efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
Komputer
Pada beberapa
perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang
akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat
terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Keamanan
Komputer
Sistem Keamanan Komputer merupakan subsitem organisasi yang mengendalaikan resiko-resiko khusus yang berkaitan dengan informasi berdasar computer. Elemen sistem keamanan computer seperi hardware, database, prosedur dan laporan.Ø
Siklus hidup sistem keamanan computerØ
Sistem keamanan computer merupakan sistem informasi pengembangannya memerlukan aplikasi pendekatan siklus hidup yang meliputi analisis sistem, perancangan, implementasi, pengoprasian, evaluasi pengendalian.
- Analis sistem : analis sistem kerentanan sistem informasi dalam konteks hambatan yang releven dan kemungkinan yang timbul.
- Perancangan sistem : untuk mengendlikan kemungkinan kerugian.
- Implementasi sistem : pengukuran keamanan untuk mencegah kerugian, dan rencana untuk mengatasi kerugian.
- Pengoprasian, Evaluasi dan Pengendalian : Operasi sistem dan menilai efektifitas dan evesiensinya.
Sistem Keamanan dalam OrganisasiØ
Jika sistem keamanan computer ingin efektif, harus dikendalikan oleh Chief Security Officer (CSO) yang bertanggung jawab kepada dewan komisaris. Tugas utama CSO adalah menyajikan laporan kepada dewan komisaris. Laporan ini mencakup setiap tahap dalam siklus hidup.
Tahap siklus hidup Laporan Dewan Kepada Komisaris
Analisis Sistem Ikhtisar seluruh kemungkinan kerugian yang relevan.
Perancangan sistem Rencana rinci untuk pengendalian dan pengorganisasian kerugian-kerugian, termasuk anggaran sistem keamanan computer yang lengkap.
Implementasi operasi, evaluasi, dan pengendalian sistem Kekhususan pada kinerja sistem keamanan computer, termasuk pengelompokan kerugian dan pelanggaran keramanan, analisis ketaatan, dan biaya operasi sistem keamanan.
Analisis keretanan dan hambatan-hambatanØ
Terdapat dua pendekatan
1. Pendekatan kuantitatif penilaian resiko, dimana setiap kemungkinan kerugian dihitung sesuai biaya individu dikalikan dengan kemungkinan munculnya.
2. Pendekatan kualitas, yang secara sederhana mengurutkan kerentanan dan hambatan sistem, dan secara subyektif membuat ranking berdasarkan kontribusi terhadap kemungkinan total kerugian perusahaan.
Kerentanan dan hambatan-hambatanØ
- Kerentanan adalah kelemahan dalam sistem.
- Hambatan adalah eksploitsi potensial dan kerentanan.
Meliputi : - Hambatan aktif : penggelapan terhadap computer dan sabotase terhadap computer.
- Hambatan positif : Kesalahan-kesalahan sistem, termasuk gangguan alam. Kesehatan sistem mewakili kegagalan peralatan komponen, seperti kelemahan disk, kekurangan tenaga dsb.
Sistem Keamanan Komputer merupakan subsitem organisasi yang mengendalaikan resiko-resiko khusus yang berkaitan dengan informasi berdasar computer. Elemen sistem keamanan computer seperi hardware, database, prosedur dan laporan.Ø
Siklus hidup sistem keamanan computerØ
Sistem keamanan computer merupakan sistem informasi pengembangannya memerlukan aplikasi pendekatan siklus hidup yang meliputi analisis sistem, perancangan, implementasi, pengoprasian, evaluasi pengendalian.
- Analis sistem : analis sistem kerentanan sistem informasi dalam konteks hambatan yang releven dan kemungkinan yang timbul.
- Perancangan sistem : untuk mengendlikan kemungkinan kerugian.
- Implementasi sistem : pengukuran keamanan untuk mencegah kerugian, dan rencana untuk mengatasi kerugian.
- Pengoprasian, Evaluasi dan Pengendalian : Operasi sistem dan menilai efektifitas dan evesiensinya.
Sistem Keamanan dalam OrganisasiØ
Jika sistem keamanan computer ingin efektif, harus dikendalikan oleh Chief Security Officer (CSO) yang bertanggung jawab kepada dewan komisaris. Tugas utama CSO adalah menyajikan laporan kepada dewan komisaris. Laporan ini mencakup setiap tahap dalam siklus hidup.
Tahap siklus hidup Laporan Dewan Kepada Komisaris
Analisis Sistem Ikhtisar seluruh kemungkinan kerugian yang relevan.
Perancangan sistem Rencana rinci untuk pengendalian dan pengorganisasian kerugian-kerugian, termasuk anggaran sistem keamanan computer yang lengkap.
Implementasi operasi, evaluasi, dan pengendalian sistem Kekhususan pada kinerja sistem keamanan computer, termasuk pengelompokan kerugian dan pelanggaran keramanan, analisis ketaatan, dan biaya operasi sistem keamanan.
Analisis keretanan dan hambatan-hambatanØ
Terdapat dua pendekatan
1. Pendekatan kuantitatif penilaian resiko, dimana setiap kemungkinan kerugian dihitung sesuai biaya individu dikalikan dengan kemungkinan munculnya.
2. Pendekatan kualitas, yang secara sederhana mengurutkan kerentanan dan hambatan sistem, dan secara subyektif membuat ranking berdasarkan kontribusi terhadap kemungkinan total kerugian perusahaan.
Kerentanan dan hambatan-hambatanØ
- Kerentanan adalah kelemahan dalam sistem.
- Hambatan adalah eksploitsi potensial dan kerentanan.
Meliputi : - Hambatan aktif : penggelapan terhadap computer dan sabotase terhadap computer.
- Hambatan positif : Kesalahan-kesalahan sistem, termasuk gangguan alam. Kesehatan sistem mewakili kegagalan peralatan komponen, seperti kelemahan disk, kekurangan tenaga dsb.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem keamanan komputer bermanfaat menjaga suatu sistem komputer dari
pengaksesan seseorang yang tidak berhak. Sistem keamanan komputer semakin
dibutuhkan seiring dengan meningkatnya pengguna komputer saat ini. Selain itu
makin meningkatnya para pengguna yang menghubungkan jaringan LANnya ke
internet, namun tidak diimbangi dengan SDM yang dapat menjaga keamanan data dan
infomasi yang dimiliki. Sehingga keamanan data yang ada menjadi terancam untuk
diakses dari orang-orang yang tidak berhak. Keamanan komputer menjadi penting
karena ini terkait dengan Privacy, Integrity, Autentication, Confidentiality
dan Availability.
Daftar Pustaka
Diposkan oleh suwari agung di 05.00